Kembali DPR terlihat ricuh. Tadi tanggal 2 Maret 2010 terjadi kericuhan di dalam dan di luar gedung DPR. Informasi ini saya simpulkan dari beberapa sumber media elektronik (TV).
Di dalam gedung DPR terjadi keributan, hal ini dipicu karena perbadaan pendapat tentang alokasi waktu sidang paripurna. Awalnya sidang akan berjalan selama 2 hari, namun beberapa anggota DPR menginginkan sidang paripurna hanya berlangsung 1 hari. Hujan interupsi pun tak bisa terhindari. Saling potong pembicaraan pun tak dapat lagi dihindari. Terlihat pemimpin sidang paripurna sedang bingung saat itu. Setelah beberapa saat, ricuh pun terjadi. Beberapa anggota DPR maju kedepan dan mengambil alih meja pimpinan, ada juga seorang anggota DPR yang menggebuk meja pimpinan. Awalnya satu dua orang, namun selang beberapa waktu, masa pun bertambah hingga tampak meja pimpinan penuh dengan para anggota DPR. Menanggapu hal ini, perwakilan fraksi-fraksi yang ada menghimbau agar para anggota fraksinya pergi meninggal kan ruangan, ada yang ke ruang KK1, KK2, Komisi 10, dll. Hal ini berakhir dengan ditutupnya sidang paripurna dan dilanjutkan esok hari, tanggal 3 Maret 2010.
Di luar gedung DPR, para pendemo bertindak agak anarkis, mereka menarik paksa kawat berduri. Setelah kawat berduri agak terbuka maka satu per satu dari para demonstran mulai berada di depan pagar gedung DPR. Mereka pun tak ambil diam, mereka melempari pagar dengan bambu, batu, dll. Polisi pun segera ambil tindakan, para polisi segera mengaktifkan watercanon yang memang sudah disiagakan di dalam lingkungan gedung DPR. Watercanon pun maju dan menyirami para demonstran. Saya lihat para demonstran tidak menyerah, mereka tetap melempari pagar gedung DPR dengan apa yang bisa mereka gunakan.Di dalam gedung DPR terjadi keributan, hal ini dipicu karena perbadaan pendapat tentang alokasi waktu sidang paripurna. Awalnya sidang akan berjalan selama 2 hari, namun beberapa anggota DPR menginginkan sidang paripurna hanya berlangsung 1 hari. Hujan interupsi pun tak bisa terhindari. Saling potong pembicaraan pun tak dapat lagi dihindari. Terlihat pemimpin sidang paripurna sedang bingung saat itu. Setelah beberapa saat, ricuh pun terjadi. Beberapa anggota DPR maju kedepan dan mengambil alih meja pimpinan, ada juga seorang anggota DPR yang menggebuk meja pimpinan. Awalnya satu dua orang, namun selang beberapa waktu, masa pun bertambah hingga tampak meja pimpinan penuh dengan para anggota DPR. Menanggapu hal ini, perwakilan fraksi-fraksi yang ada menghimbau agar para anggota fraksinya pergi meninggal kan ruangan, ada yang ke ruang KK1, KK2, Komisi 10, dll. Hal ini berakhir dengan ditutupnya sidang paripurna dan dilanjutkan esok hari, tanggal 3 Maret 2010.
Menurut saya anggota DPR merupakan orang-orang terhormat, jadi tidak usahlah sampai ngamuk-ngamuk di depan meja pimpinan sidang, sabar. Dan untuk pimpinan sidang, Anda harus tegas, suruh semua diam dan minta pendapat satu-satu. Untuk para pendemo, tak usahlah itu lemparan segala, demo bukan anarkis, nanti lama-lama demonstarsi identik dengan kekerasan.
Sekian ulasan dan pendapat dari saya.
Termikasih.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tidak Menuliskan Kata-Kata Merendahkan, Unsur Sara, Dan Lain-Lain Yang Dapat Mengakibatkan Kesalah Pahaman.